Indikatorpapua.com | BINTUNI – Guna penuhi kebutuhan minyak tanah selama Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri bagi masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni, dapat dipastikan tercukupi dengan baik dan tidak terjadi antrian panjang dalam proses pembelian. Dengan hadirnya 20 pangkalan baru minyak tanah di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan Sugandi, pemilik CV Sugandi Qolbi Barokah yang menjadi agen penyalur minyak tanah di Kabupaten Teluk Bintuni, Jumat (7/4/2023) kemarin.
Sugandi menjelaskan, pihaknya telah membuka 20-an pangkalan minyak tanah baru yang tersebar dari wilayah SP, Kilo, Sibena, Stenkool dan wilayah Distrik Meyado.
Untuk penempatan pangkalan BBM, menurut nya sengaja di pilih pada kawasan padat penduduk, guna mempermudah dan lebih dekat dalam menjangkau pelayanan ke masyarakat.
Agar tidak terjadi kelangkaan, Sugandi secara periodik memasok setok minyak tanah di semua pangkalannya sebelum persediaan komoditi tersebut habis.
“Intinya sebagai agen minyak tanah, saya tidak ingin ada lagi kelangkaan minyak tanah di masyarakat. Dari puluhan pangkalan baru yang saya buka, ini juga bertujuan mengurai antrian saat pembelian minyak tanah, yang selama ini dikeluhkan masyarakat,” ujar Sugandi pengusaha muda tersebut.
Untuk memastikan pasokan berjalan baik ke pangkalan, Sugandi bahkan tak segan ikut turun langsung saat mobil tangki miliknya bongkar muatan ke pangkalan.
“Saya hanya ingin memastikan semua SOP dalam pendistribusian minyak tanah ke pangkalan, berjalan baik. Karena ini komoditi yang disubsidi oleh pemerintah untuk masyarakat,” tukasnya.
Menyinggung soal Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak tanah di Teluk Bintuni yang berbeda dengan daerah lain, pengusaha asal Bima, Nusa Tenggara Barat beralasan, karena faktor jarak pendistribusian yang harus ditempuh transporter dari Depo Pertamina di Manokwari ke Teluk Bintuni.
Jarak tempuh dan kondisi medan perjalanan menjadi salah satu faktor penentu dalam menetapkan HET Minyak Tanah untuk Teluk Bintuni. Dijelaskan Sugandi, meski BBM jenis minyak tanah ini mendapatkan subsidi dari pemerintah, tapi untuk komponen transporter menjadi beban dan tanggungjawab agen.
“Bunyi subsidi itu, adalah saat kita tebus DO di Depo Pertamina. Tapi dari Depo ke wilayah penjualan, itu menjadi tanggungjawab agen. Makanya, kenapa harga minyak tanah di Bintuni berbeda dengan di Manokwari, karena ada beban biaya distribusi yang harus kami tanggung sendiri,” ujarnya.
Pewarta : Wawan.