5.7 C
New York
Jumat, November 22, 2024

Buy now

TP. PKK PB Gelar Sosialisasi Persoalan Stunting Dan Narkoba Hingga Kenakalan Remaja

“Diperkirakan 20-25 persen dari semua infeksi HIV di dunia terjadi pada remaja. Demikian pula halnya dengan kejadian IMS yang tertinggi di remaja, khususnya remaja perempuan, pada kelompok usia 15-29,”

Indikatorpapua.com | Bintuni – Guna mewujudkan keluarga Indonesia sehat dan harmoni. Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Barat menggelar sosialisasi mengenai Indonesia sehat tanpa narkoba, sex education pada remaja, dan pencegahan pernikahan dini serta Stunting.

Ketua PKK Kabupaten Teluk Bintuni, Ny.Priska Prisilia dalam sambutan yang disampaikan Ketua III Ny.Ermy Killian mengucapkan terima kasih kepada TP PKK Provinsi yang telah melakukan kegiatan sosialisasi di Kabupaten Bintuni.

“Semoga para pelajar dari beberapa sekolah yang ikut kegiatan ini bisa mengingat, memahami dan melakukan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai anak dan pelajar yang baik di generasi ke depan,” ucapnya dalam sosialisasi yang berlangsung di Gedung Women Center Bintuni, Sabtu (28/1/2023).

Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Papua Barat Ny. Roma MP Waterpauw mengucapkan, masa remaja merupakan salah satu dari periode perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis dan social.

“Usia remaja dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun,” ucapnya.

Sambungnya, remaja merupakan individu yang sedang mengalami proses kematangan seksual, perubahan jiwa dan perubahan ketergantungan menjadi relative mandiri. Dan disinilah masalah-masalah kesehatan reproduksi remaja terjadi.

Menurutnya sex education remaja mulai menjadi perhatian pada beberapa tahun terakhir, karena sejumlah alasan diantaranya ancaman HIV/AIDS menyebabkan perilaku seksual dan kesehatan reproduksi remaja muncul ke permukaan.

“Diperkirakan 20-25 persen dari semua infeksi HIV di dunia terjadi pada remaja. Demikian pula halnya dengan kejadian IMS yang tertinggi di remaja, khususnya remaja perempuan, pada kelompok usia 15-29,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, meski angka kelahiran pada perempuan berusia di bawah 20 tahun menurun, jumlah kelahiran pada remaja meningkat karena pendidikan seksual atau kesehatan reproduksi serta pelayanan yang dibutuhkan.

Dikatakan Ny.Roma, bila pengetahuan mengenai KB dan metode kontrasepsi meningkat pada pasangan usia subur yang sudah menikah, tidak ada bukti yang menyatakan hal serupa terjadi pada populasi remaja.

Oleh karena itu, pengetahuan dan praktik pada tahap remaja akan menjadi dasar perilaku yang sehat pada tahapan selanjutnya dalam kehidupan. Sehingga, investasi pada program kesehatan reproduksi remaja akan bermanfaat selama hidupnya.

“Kelompok populasi remaja sangat besar; saat ini lebih dari separuh populasi dunia berusia di bawah 25 tahun dan 29 persen berusia antara 10-25 tahun,”jelasnya lagi.

Ia berharap, generasi penerus bangsa harus sehat, cerdas, kreatif dan produktif. Jika anak-anak mengalami stunting akan berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ketika dewasa, karena stunting menyebabkan hambatan perkembangan kognitif dan motorik, tidak optimalnya ukuran fisik tumbuh serta gangguan metabolisme.

Dalam jangka panjang, stunting menyebabkan menurunnya kapasitas intelektual, gangguan struktur dan fungsi saraf dan sel-sel otak yang bersifat permanen. Selain itu kekurangan gizi juga meningkatkan resiko penyakit tidak menular, seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner dan stroke.

“Remaja Indonesia banyak yang tidak menyadari kalau mereka memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari standart WHO, yaitu lebih pendek 12,5 cm pada laki-laki dan lebih pendek 9,8 cm pada perempuan. Oleh karena itu pencegahan dan penanganan stunting menjadi salah satu prioritas untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu manusia Indonesia yang tinggi, sehat, cerdas dan berkualitas,” tegasnya.

Dikesempatan tersebut Ny. Roma juga membahas permasalahan narkoba di Indonesia masih merupakan sesuatu yang bersifat urgen dan kompleks. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, permasalahan ini menjadi marak.

Ini terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau pecandu narkoba secara signifikan, seiring meningkatnya pengungkapan kasus tindak kejahatan narkoba yang semakin beragam polanya dan semakin massif pula jaringan sindikatnya.

Padahal dampak dari penyalahgunaan, kata Ketua TP PKK Provinsi Papua Barat, narkoba tidak hanya mengancam kelangsungan hidup dan masa depan, namun juga untuk masa depan bangsa dan negara, tanpa membedakan strata sosial, ekonomi, usia maupun tingkat pendidikan.

“Sampai saat ini tingkat peredaran narkoba sudah merambah pada berbagai level, tidak hanya pada daerah perkotaan saja melainkan sudah menyentuh komunitas pedesaan,” ungkapnya.

Hal inilah yang menjadi kewaspadaan bagi semua untuk selalu melakukan upaya pencegahan pada berbagai tingkatan. Karena kepedulian PKK pada generasi muda sehingga PKK pun mempunyai peran dalam menyelamatkan anak bangsa dari bahaya narkoba.

Pewarta : Wawan.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share