Nats, Ulangan 34:5
Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.
Indikatorpapua.com | Bintuni – Kecewa dan marah, serta meninggalkan merupakan respon sikap yang paling sering dilakukan oleh kebanyakan orang. Apabila yang bersangkutan tidak mendapatkan sesuatu sesuai dengan harapannya.
Semua usaha, kerja keras dan pengorbanan seolah-olah menjadi tidak berguna bahkan terhitung sebagai orang gagal.
Sekitar 1600 tahun silam setelah kematian Musa, kitab Perjanjian Baru mencatat bahwa, Musa telah menginjakkan kakinya di Tanah Perjanjian (Matius 17:3).
Percayalah Tuhan tidak pernah merubah rencananya bagi setiap kita yang percaya kepada-Nya. Hal ini disampaikan Pdt.Chardo Nardy Silitonga, dalam khutbah Minggu (18/12/2022), di Gereja GSJA Maranatha, Kampung Banjar Ausoy SP 4 Distrik Manimeri.
Sambung Pdt.Chardo N Silitonga, Musa merupakan Nabi Allah yang luar biasa. Tidak ada seorangpun Nabi memiliki tanda dan mukjizat, seperti yang dilakukannya di tanah Mesir. Dimana segala bentuk kekuatan dan kedahsyatan yang telah dilakukannya di hadapan orang Israel.
Kesetiaan dan ketaatan Musa kepada Allah tidak dapat diragukan lagi. Namun dalam pembacaan Alkitab hari ini, menurut Pdt. Chardo N Silitonga, kita melihat dan mendengar bahwa Musa mati di tanah Moab sesuai dengan apa yang difirmankan Tuhan.
Lanjut Pdt.Chardo N Silitonga menjelaskan, Musa sebagai hamba yang setia, taat kepada Allah. Dan Musa juga orang yang selalu berkata di setiap keputusan dan tindakannya.
“Kehendak Tuhan sajalah yang terjadi,” tutur Pdt. Chardo N Silitonga.
Lebih lanjut, Pdt. Chardo N Silitonga juga menyampaikan, Allah telah berfirman, bahwa Musa tidak dapat masuk ke tanah Kanaan, dimana merupakan tanah perjanjian yang setiap hari diharapkannya. Musa hanya di izinkan untuk melihat dari kejauhan Tanah Perjanjian tersebut.
Namun hebatnya Musa, dia tidak menjadi kecewa dan menolak Allah. Karena Musa percaya Allah tidak pernah ingkar janji dan tidak pernah lupa akan janji-janjiNya.
Seperti firman Tuhan Yesus dalam (Matius 11:6) yang berbunyi “Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku,” tutup Pdt. Chardo N Silitonga dalam Khutbah Minggunya.
Pewarta : (IP-04).