“kita sering melihat orang kesehatan memakai masker bukan karena Covid-19 tetapi sebelum ada Covid-19 itu mereka sudah memakai masker untuk menghindari penyakit menular yang penularannya lewat udara,”
Indikatorpapua.com | Bintuni – Tak lama lagi Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni akan memiliki satu gedung yang dinamakan ATM atau Aids Tuberkulosis dan Malaria. Yang akan dipergunakan pihak dinas kesehatan mengatasi atau memutus mata rantai penyakit Aids, Tuberkulosis (TBC) dan Malaria.
“gedung ATM tersebut kita akan belajar bagaimana mengatasi atau memutus mata rantai penularan 3 penyakit tersebut. Dimana penyakit Malaria sebentar lagi akan tereliminasi atau hilang tetapi penyakit Aids dan TBC masih menjadi masalah” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Franky D. Mobilala, SKM, M.Kes belum lama ini. Selasa (30/8/2022).
Dijelaskan Frangky, untuk penyakit malaria akan tereliminasi pada 2030 untuk di seluruh Indonesia. Kemudian untuk di tingkat provinsi Papua Barat eliminasi malaria ditargetkan pada tahun 2027. Sedangkan di Kabupaten Teluk Bintuni sendiri lebih cepat yaitu eliminasi malaria ditargetkan pada tahun 2023.
Orang nomor satu di Dinas Kesehatan ini juga menjelaskan, penyakit menular yang disebabkan oleh virus atau bakteri yaitu Aids dan TBC, di Bintuni masih menjadi masalah tetapi pihaknya masih terus berupaya bagaimana mengeliminasi penyakit Aids dan TBC ini.
Untuk eliminasi TBC pihaknya masih kesulitan dari tahun ke tahun dengan mencari strategi bagaimana mengatasi atau mengobati penyakit TBC tersebut di masyarakat. Menurut Frangky guna menentukan apakah seseorang itu mengidap penyakit TBC atau tidak, itu melalui pemeriksaan laboratorium lengkap karena penyakit TBC tidak mudah dikenali pada stadium awal. Sehingga dari hasilnya baru kita bisa pastikan bahwa pasien tersebut mengidap penyakit TBC atau tidak.
“Di Bintuni pengidap penyakit TBC masih cukup tinggi hal ini disebabkan kita masih loss full up atau jarang memfull-up mereka yang mengidap penyakit TBC. Penyakit TBC ini termasuk penyakit menular dan kita belum mampu memutuskan mata rantai penularannya. Apabila kita melihat ada yang sakit TBC maka dipastikan dalam keluarganya juga ada yang positif karena yang menyebarkan TBC adalah mycobacterium tuberculosis dapat menular lewat udara. Dan bisa juga disebabkan dari pola hidup karena kalau orang qizi buruk TBC juga mudah terkena penyakit menular tersebut.” Ujar Mobilala
Kepala Dinas Kesehatan pada kesempatan itu juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Bintuni agar selalu waspada dari penyakit TBC, dengan mencegah terjadinya penularan, seperti menjaga pola hidup dan makan makanan yang bergizi.
Lebih lanjut ia tegaskan selain itu, pihaknya juga himbau kepada masyarakat agar mewaspadai penyakit TBC dengan menggunakan masker. Karena masker itu bukan saja digunakan untuk melindungi diri dari Covid-19. Tetapi juga digunakan untuk menghindari penyakit menular seperti TBC karena penularannya juga melalui udara.
“kita sering melihat orang kesehatan memakai masker bukan karena Covid-19 tetapi sebelum ada Covid-19 itu mereka sudah memakai masker untuk menghindari penyakit menular yang penularannya lewat udara,” pungkasnya.
Pewarta : Iqbal