Indikatorpapua.com|BINTUNI-Sebanyak 91 siswa kelompok atau batch ke-VIII dari Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB) dilepas dan telah dinyatakan siap guna turun ke dunia Industri.
“Saya berterima kasih pada pemerintah daerah Kabupaten Teluk Bintuni yang sudah berkomitment kepada petro tekno untuk menciptakan tenaga tenaga yang siap untuk di terjunkan kelapangan dengan kemampuan yang sudah mereka miliki” Kata HRD P2TIM-TB, David Cristianto Kesuma, di acara wisudawan/i ke VIII P2TIM-TB yang diselenggarakan di gedung serba guna (GSG) jalan raya Bintuni Kalikodok, Selasa (31/8/2021).
Bukti nyata bahwa kami dari Petrotekno Teluk Bintuni di balai pelatihan Petrotekno, mampu mendidik siswa sebanyak 91 orang dan semua dinyatakan lulus dan siap di terjunkan ke lapangan sebagai tenaga yang handal dan bersaing dengan tenaga yang lain.
Dikatakan David, Maka dalam kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah daerah yang sudah mendirikan pusat pelatihan Petrotekno sebagai wadah untuk melatih pemuda yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni menjadi pemuda yang siap pakai di perusahaan perusahaan yang ada di Migas yang ada di Teluk Bintuni.
Wakil Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop menyampaikan, Indonesia dikaruniai sumber daya alam yang melimpah. Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, hingga saat ini, sumber daya minyak dan gas Indonesia diperkirakan mencapai 87,22 miliar barel dan 594,43 TSCF yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Secara khusus potensi gas alam di Teluk Bintuni mencapai 14,4 Trillion Cubic Feet (TCF) yang menjadikan Indonesia secara luas maupun Teluk Bintuni sebagai tujuan investasi yang menarik pada sektor minyak dan gas bumi.
Oleh sebab itu, pemerintah telah menjadikan Teluk Bintuni sebagai Kawasan Industri Prioritas dan telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dimana pemerintah pusat berencana mengembangkan industri hilirisasi gas di Teluk Bintuni dengan nilai investasi sebesar Rp. 31,4 Triliun.
Dengan besarnya potensi sumber daya alam migas yang dimiliki oleh Teluk Bintuni beserta potensi investasi yang terbuka lebar di masa depan, maka kabupaten ini menjadi primadona investasi migas di Indonesia bahkan di Asia Pasifik, yang kita yakini akan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan negara.
Selain itu, di Kabupaten ini akan dibangun pula kawasan industry berbasis gas bumi yang berlokasi di distrik Sumuri dan merupakan salah satu dari 18 kawasan industry di Indonesia yang ditetapkan sebagai proyek strategis nasional dalam RPJMN 2019-2024.
Kenyataan yang ada, maka investasi pada sektor migas di Teluk Bintuni akan membutuhkan sekitar 19.000 tenaga kerja yang terdiri dari professional skill, semiskill dan unskill. Oleh sebab itu, sejak tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni telah merancang kebijakan pengembangan sumber daya manusia berbasis sumber daya migas di tanah kita sendiri dengan mendirikan Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni bekerjasama dengan Petrotekno dengan didukung oleh SKK Migas dan Pemprov Papua Barat, yang mana pada hari ini kita saksikan pelepasan siswa angkatan kedelapan.
Sesuai anjuran Presiden Joko Widodo, sebagai salah satu industry yang padat modal, sektor hulu migas terus mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja Indonesia dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia.
Peluang inilah yang dibaca oleh pemerintah daerah kemudian berusaha dijawab dengan membangun dan mengoperasikan P2TIM-TB untuk menekankan dan mendorong penyerapan tenaga kerja lokal di industri hulu migas.
Matret mengatakan Pemerintah Daerah memberi apresiasi kepada Petrotekno yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni untuk menyelenggarakan Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas selama kurang lebih 3 tahun ini dan berhasil meluluskan sekitar 800 orang anak muda Papua yang dilatih untuk menjadi tenaga kerja siap pakai di bidang industry dan migas.
Sebagai tambahan, untuk menyikapi sempitnya lapangan kerja di tengah himpitan pandemic covid-19 yang masih terus berlangsung, angkatan kedelapan dari P2TIM ini juga dilengkapi dengan keterampilan wirausaha sehingga diharapkan dapat memberdayakan diri dengan keterampilan yang telah didapat selama masa pendidikan di P2TIM sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi generasi muda Papua lainnya.
Pada kesempatan yang baik ini, tentunya terus menjadi kerinduan saya pribadi maupun pemerintah daerah bahwa pada pelepasan siswa di angkatan-angkatan berikut, bukan hanya siswa pria yang dididik di P2TIM-TB, melainkan terbuka juga kesempatan bagi putri-putri Papua dididik di tempat ini dan menjadi andalan di sektor migas ini.
Merujuk data BPS, sebelum P2TIM dibuka dan beroperasi di Kab. Teluk Bintuni, angka pengangguran cukup tinggi. Akan tetapi ada harapan baru datang ketika P2TIM mulai beroperasi hingga sekarang dan mendidik pemuda asli Papua sebagai tenaga kerja siap pakai di bidang migas yang memenuhi standar sertifikasi nasional dan internasional.
P2TIM mampu menyiapkan tenaga kerja lokal untuk bersaing dengan tenaga kerja asing yang bekerja di kilang Tangguh LNG maupun proyek migas lainnya, dan kita bersyukur P2TIM menjadi salah satu faktor angka pengangguran di kabupaten ini makin mengalami penurunan setiap tahunnya.
Oleh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini atas nama Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni mengucapkan selamat kepada 91 orang anak-anakku yang diwisuda hari ini.
“Hanya satu pesan saya, Teluk Bintuni menanti pengabdian dan ketrampilan kalian di tanah kita sendiri. Melalui kompetensi kalian, bangkitkan industri migas di Teluk Bintuni dan buatlah bapa mama kalian turut menikmati hasil dari tanah dan laut kita yang kaya. Jadilah tuan atas tanah kita sendiri, anak-anakku Saya percaya, di tangan kalian Teluk Bintuni bukan hanya akan menjadi kabupaten yang damai, maju, produktif dan berdaya saing. Namun melalui kerjasama dan sinergi kita semua mari kita bangun Jakarta dari Teluk Bintuni ” kata Wakil Bupati.|Laporan Wawan Gunawan