7.2 C
New York
Jumat, April 19, 2024

Buy now

Warga Nahdiyyin Di Teluk Bintuni Gelar Tradisi Maleman Menyambut ‘Lailatul Qodr’

Indikatorpapua.com|BINTUNI-Sepuluh Malam di Akhir bulan Suci Ramadhan merupakan Malam istimewa bagi ummat Islam Wabil khusus Warga Nahdlatul Ulama (NU). Sebab diyakini merupakan turunnya malam ‘Lailatul Qodr, malam yang diyakini lebih baik dari seribu bulan karena semua ibadah yang dilaksanakan akan dilipat gandakan pahalanya.

Hal Ini terlihat, Warga Nahdliyyin yang ada di Kampung Waraitama (SP1) Kabupaten Teluk Bintuni di 10 malam terakhir Ramadhan memiliki tradisi yang namanya “Maleman” untuk menyambut malam lailatul qodr.

Dalam Tradisi Maleman ini, Warga NU membawa beragam macam makanan berupa ambeng (tumpeng), yang terdiri dari berbagai macam lauk pauk dan juga nasi untuk dimakan bersama-sama para jamaah yang datang di masjid. Makanan yang dibawa dan dibagikan tersebut, kemudian disantap bersama di masjid.

Tokoh agama Kampung Waraitama yang juga selaku Rois Syuriah PCNU Kabupaten Teluk bintuni Kyai Imam Syafi’i menjelaskan, tradisi maleman memang dilaksanakan untuk menyambut malam lailatulqadar, malam yang paling dinantikan seluruh umat muslim di muka bumi.

“Tradisi maleman ini dilaksanakan pada malam-malam ganjil antara lain di 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Jadi dilaksanakan di malam yang ke 21, 23 dan 25, 27 dan 29 karena sebagaimana anjuran Rasulullah SAW, malam lailatul qodar itu ada di malam ganjil” tutur Kyai Imam Syafii.

Menurut Kyai Imam bahwa, masyarakat berlomba-lomba untuk membawa makanan yang akan dibagikan, sehingga suasana masjid tetap akan ramai hingga di hari-hari terakhir ramadan, karena mengejar pahala yang berlipat ganda. 

“Sedekah itu tidak mesti berupa uang, namun budaya harus bisa diangkat dan dijaga sebagai warisan leluhur maka harus dilestarikan, dan jangan sampai dilupakan” tuturnya.

Kyai Imam juga menambahkan, sebuah bangsa yang besar, adalah mereka yang tahu nilai-nilai dari para leluhurnya. “Cukup kita jaga kultur budaya kita sendiri, ke Indonesia-an kita sendiri, Nusantara kita sendiri, itu yang namanya Islam Nusantara” tutupny.(**)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share