Indikatorpapua.com|Bintuni-Sejak akhir bulan Desember hingga awal bulan Januari 2021 di Kabupaten Teluk Bintuni belum ditemukan adanya penambahan kasus baru positi Covid-19.
Dari hasil pemeriksaan Laboratorium PCR milik Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Teluk Bintuni, jumlah total keseluruhan pasien Positif Covid-19 sampai saat ini (5/1) sebanyak 703 orang, sedangkan yang sembuh sebanyak 664 orang atau 94,45%, dan pasien covid-19 meninggal dunia sebanyak 10 orang atau 1,42%.
Hal ini diungkapkan Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Teluk Bintuni dr. Wiendo Syahputra Yahya, saat di hubungi media ini melalui saluran telpon. Selas (5/1/2021).
Menurut dr. Wiendo, terkait dengan vaksinasi yang telah dikirim oleh Pemerintah Pusat ke setiap Daerah tersebut, jika merujuk kepada pernyataan Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Vaksin belum mendapatkan izin dari BPOM guna di suntikkan, akan tetapi proses persiapan vaksinasi sendiri sudah dilakukan, dengan vaksin telah di salurkan kesetiap Daerah.
Baca juga.., https://indikatorpapua.com/vaksin-sinovac-jatah-papua-barat-telah-tiba-siap-siap-petugas-medis-akan-di-vaksin/
dr. Wiendo juga menjelaskan, untuk tahap pertama, vaksin buatan Sinovac akan di berikan kepada seluruh tenaga kesehatan,
“dan informasinya dari Pemerintah Provinsi Papua Barat, penyaluran vaksin akan diprioritaskan ke setiap Daerah yang masih dalam kategori zona merah, kalau di Teluk Bintuni masih dalam kategori zona orange (dampak sedang)” pungkasnya.
lanjut dr. Wiendo, tenaga kesehatan yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni sudah dilakukan pendataan, baik yang berada di RSUD maupun di seluruh Puskesmas, guna penerima vaksin pada tahap pertama.
“Dan tentu juknisnya akan ada diberikan oleh Satgas Covid-19 dan juga dari Kementerian Kesehatan, serta masih menunggu izin penggunaan darurat atau emergency dari BPOM, atas keabsahannya” tuturnya.
Baca Juga.., https://indikatorpapua.com/ini-alasan-pengawalan-vaksin-secara-ketat-oleh-polisi/
Saat disinggung mengenai jumlah tenaga kesehatan yang akan menerima vaksin sesuai informasi yang diperoleh dr.Wiendo menyampaikan, pihaknya belum tahu secara pasti detail berapa jumlah tenaga kesehatan dan medis yang akan menerima vaksin di tahap pertama, karena nantinya akan dilakukan tes skrining kembali sebelum vaksin diberikan, sesuai dengan kategori penerima vaksin.
“Karena Vaksin itukan diberikan kepada orang dewasa, dan tidak boleh memiliki riwayat penyakit penyerta, dan tidak pernah sakit Covid-19, usia penerima vaksin, dari usia 18 sampai 50 tahun” jelasnya
Baca Juga.., https://indikatorpapua.com/masyarakat-jangan-dipaksa-untuk-mendapat-vaksin-apa-alasanya/
Dikatakan dr. Wiendo, hingga saat ini, pihaknya selaku tenaga medis menilai masih minimnya warga masyarakat yang mematuhi Protokol Kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan mengatur jarak, sehingga perlunya terus dilakukan sosialisasi kebiasaan baru, hingga vaksin diberikan. |Gunawan