Indikatorpapua.com|MANOKWARI-Kepala Kantor SAR Manokwari dengan Kuasa Hukum Gubernur Papua Barat melakukan pertemuan, sekaligus saling TABAYUN tentang Korban yang hanyut di Sungai Didohu Kabupaten Pegunungan Arfak, akhir pekan lalu.
Upaya Tabayun ini dilakukan mengingat dalam pemberitaan Media masa sebelumnya yang dirilis Kantor SAR Manokwari terkait insiden Orang Hilang atau Hanyut di Sungai Didohu, dalam narasi rilis disebutkan Dirman pria 32 Tahun yang hanyut di sungai merupakan rombongan dari Gubernur Papua Barat saat berkunjung ke Daerah Pegaf Sabtu (13/3-2021) lalu.
“Sebagai Advokat dan Pengacara Gubernur Papua Barat, saya menegaskan bahwa korban atas nama Dirman (32) tahun yang diduga hanyut tertelan banjir di Sungai Didohu, Sabtu (13/3) sekitar pukul 14:00 wit sesungguhnya bukan bagian dari rombongan Bapak Gubernur Papua Barat yang adalah klien saya.” Kata Yan Cristian Warinussy, Rabu (17/3-2021).
Lebih lanjut kata Warinussy, Sebab korban adalah sopir yang membawa sebuah kendaraan Hilux dan mengantar sekelompok warga masyarakat Kampung Iranmeba yang melakukan penyampaian aspirasi kepada Gubernur Papua Barat Drs.Dominggus Mandacan saat melakukan kunjungan.
“Jadi setelah bapak Gubernur Papua Barat memberi jawaban atas aspirasinya, maka rombongan masyarakat Kampung Iranmeba tersebut kembali ke kampunya dengan menumpang mobil yang dikendarai korban. Sementara Gubernur Mandacan dan rombongan langsung melanjutkan perjalanan ke kota Manokwari.” Jelas Yan Warinussy
Dikatakan bahwa, setelah korban menurunkan para penumpangnya di kampung Iranmba dan saat kembali dia melintasi Sungai Didohu dan diduga keras mengalami musibah mobilnya terseret banjir sungai tersebut dan dia hilang hingga saat ini.
“Jadi korban Dirman bukan merupakan bagian dari rombongan Gubernur Papua Barat. Hal ini saya tegaskan berdasarkan keterangan saksi fakta yang hadir saat itu dan klarifikasi dari Kepala Badan SAR Nasional Manokwari, Monce Bruruy.” Tegasnya.
Sebelumnya Kepala Badan SAR Manokwari Monce Brury merilis klarifikasi kepada Awak Media, ia menyebutkan sekaligus menegaskan bahwa Korban Dirman bukan termasuk rombongan Gubernur Papua Barat.
Hingga Hari ke 4 Rabu (17-3/2021) pencarian masih belum membuahkan hasil. sehingga tim yang kembali dari penyisiran kemudian melakukan Debriefing, Setelah berkoordinasi dengan keluarga korban bahwa di karenakan faktor geografis yang sering hujan serta akses pencarian yang dilalui melewati aliran sungai deras dan bebatuan.
“Karna tidak efektif lagi melakukan Operasi SAR. dan juga tidak ditemukannya tanda tanda korban maka ops SAR di HENTIKAN dan akan dilanjutkan dengan pemantauan.” Kata Kepala Kantor SAR melalui Rilis.|Mohamad Raharusun