9.3 C
New York
Kamis, Maret 28, 2024

Buy now

Setelah Tergoda Keuntungan Berlipat, Puluhan Emak-emak Mengamuk di Kantor Arisan Papua Berbagi

Indikatorpapua.com|Manokwari-Puluhan Emak-emak  mendatangi Kantor Nagaya, tempat Arisan Papua Berbagi Jumat (20/11-2020) di Transito Dalam, Kelurahan Wosi Distrik Manokwari Barat Manokwari, Papua Barat.

Kehadiran mereka ingin mempertanyakan kejelasan Program arisan Papua berbagi yang dinilai sudah tidak jelas. Sayang mereka hanya menemui para Administrator di Kantor tersebut, sementara kabarnya Pimpinan berada di luar Kota.

Desni Saragih, salah satu peserta arisan Papua Berbagi mengungkap kekesalanya, karena tidak menemui Ibu Dian Daniella, orang yang disebut-sebut sebagai Pimpinan Arisan Papua Berbagi.

“Saya sudah ikut arisan ini sejak 2019 lalu, memang awalnya berjalan saya berikan Uang muka 1,6 Juta dan berjalan lancar, ada keuntungan yang kami terima tetapi terakhir kemarin sekitar Bulan Juli, saya menyetor Rp 100 Juta lebih namun komunikasi dari Ibu Dian terkesan sepihak” kata Desni Saragi.

[Desni Saragi/Indikatorpapua.com]

Desni sempat beradu argumen dengan seorang Pria paru baya, ketika berada di ruangan Kantor tersebut pria tersebut diduga mengambil gambar, setelah ditanya rupa-rupanya Pria tersebut mengaku bahwa dia suami dari Ibu Dian.

“Kami kesal karena sedari tadi keberadaan kami di sini tidak ada Ibu Dian, namun si pria itu seakan akan mem-Video, saya minta hentikan dia mengaku sebagai suami Ibu Dian, kenapa tidak hadirkan Ibu Dian lalu tujuan apa suaminya mengambil gambar atau video” Ujar seorang Nasabah yang ada di ruangan tersebut.

Kepolisian dari Sektor Sanggeng sempat tiba di lokasi tersebut, sebab kabarnya ada aksi demo bahkan terdapat beberapa Pemfled bertuliskan desakan ganti rugi kepada Ibu Dian tepat di papan Nama kantor tersebut.

Para emak-emak kemudian membubarkan diri namun mereka menitipkan pesan kepada Para Admin perihal mendesak Ibu Dian jika kembali ke Manokwari, harus bertanggung jawab.

Terdapat juga Surat tuntutan yang dibuat bersama dan di ttiipkan kepada Administrator Arisan Papua Berbagai, berikut petikan Surat tuntutan.

[Tuntutan Nasabah Bermaterai diberikan kepada Para Administrator]

Sementara, salah satu Administrator yang coba dikonfirmasi Media ini untuk meminta keterangan perihal tuntutan tersebut, ia enggan memberikan keterangan. 

“Besok saja pak, nanti Polisi yang akan memediasi” kata Ida, salah satu Administrator.

[Administrator Arisan Papua Berbagil]

Anggota Arisan Papua Berbagai dari Kalangan Menegah Hingga Pejabat

Arisan Papua Berbagi yang dikabarkan baru di bentuk sekitar Tahun 2019 diikuti oleh Anggota dari berbagai latar belakang Ekonomi, dari Istri Pengacara, Istri Pejabat Anggota Polisi Aktif dan Masyarakat biasa.

Menurut penuturan Desni berdasarkan informasi dari Dian, nasabah yang terkumpul dalam kelompok arisan tersebut mencapai lebih dari 1000 orang di Manokwari untuk total peserta di seluruh Indonesia sekitar 3000 Orang, dengan setoran dari nilai 1 Juta Rupiah hingga ratusan juta rupiah.

Arisan Papua Berbagi ini terdiri dari dua model, yang di bayarkan per 40 hari atau 5 Bupan atau ada juga per 10 Bulan.

“Jadi misalnya 40 hari kita menaruh 10 Juta, kita dibayarkan 20 Juta, tapi dibayarkab per 40 Hari, kalau 10 Bulan maka di kali 8” ungkapnya

Celakanya, Arisan yang mengarah pada Investasi menggiurkan itu sedari awal, para Anggotanya tidak ada ikatan perjanjian tertulis dengan Manejemen sebagai dasar Hukum, hanya saja mereka para Anggota di sodorkan kwitansi yang menyebutkan siapa yang ikut arisan dia mendapat keuntungan.

[Pria yang mengaku sebagai Suami Dian saat mengambil gambar dari ponsel ]

“Kalau memang usaha Ibu Dian ini legal harusnya dia menunjukan kepada Kami” Harapnya.
Tidak seperti arisan biasanya, cara main kegiatan ini tidak menggunakan sistim kocok, Uang yang didapat secara otomatis langsung masuk ke Rekening Anggota.

“Ibu Dian harus menyelesaikan masalah ink, kami sudah tidak lagi membutuhkan Profit, dia harus datang untuk menjelaskan” harapnya.

[Kantor Nagaya, yang juga tempat awal di gekar arisan papua berbagi]

Persoalan ini sudah di laporkan ke Pihak Kepolisian, Polda Papua Barat, laporan Polisi sudah dibuat namun belum dilakukan proses.
“Kami sudah buat laporan Polisi di Polda beberapa waktu yang lalu, tetapi belum di proses” kata Desni.[IP.02]

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share