Indikatorpapua.com|Bintuni-Proses Belajar Mengajar pada masa pandemi covid-19, dengan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui daring, Luring, bahkan modul kurang efektif.
” ada siswa yang bisa ikuti, ada yang tidak bahkan ada yang bisa tapi cuek ” ucap Kepala Sekolah SMP Santa Monika, Katharina Anofa, saat ditemui di ruang guru. Selasa (5/1/2021).
Baca Juga.., https://indikatorpapua.com/sekolah-di-papua-barat-masih-terapkan-belajar-jarak-jauh/
Katharina juga menuturkan, guna meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sebelum ulangan semester, para guru-guru di SMP Santa Monika melakukan kunjungan langsung ke murid- murid, kunjungan itu di lakukan per wilayah.
” Nanti anak-anak di kumpulkan pada satu tempat yang sudah di sediakan oleh orang tua murid yang bersedia , disitulah kami melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar, tapi kalau wilayahnya dekat dengan sekolah maka akan kita laksanakan di sekolah ” jelas Kepsek.
Dikatkannya, rencana besok hari Rabu (6/1) pihak sekolah akan melaksanakan rapat bersama guru. Kemudian sebelum membagi raport, pihaknya akan sampaikan ke wali murid “Bahwa dalam situasi seperti ini, kami akan kembali melakukan kunjungan.”
Sedangkan dengan proses pembelajaran tatap muka (TPM) di SMP Santa Monika , menurut Kepala Sekolah, itu pernah di lakukan ketika Bintuni belum zona merah, namun Waktunya hanya 1 (satu) jam saja, itupun di bagi hari Senin khusus kelas 7, Selasa kelas 8 dan Rabu kelas 9, dan setiap minggu seperti itu, tapi karena zona merah kita tidak tatap muka lagi.
Pada kesempatan itu juga, Kepsek menyebutkan jumlah siswa, dan tenaga pengajar serta tata usaha di lingkup Sekolah yang dia pimpin.
“Untuk keseluruhan jumlah siswa kelas 7 ada 78 orang, kelas 8 ada 90 orang, kelas 9 ada 70 orang. Sedangkan tenaga pengajar itu ada 22 orang guru dan tenaga tata usaha ada 3 orang ” tutupnya.
Sementara terpisah, Dinas Pendidikan Kabupaten Teluk Bintuni mulai melarang guru dan kepala sekolah keluar daerah, ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
“Dalam kondisi pandemi Covid-19, guru dan kepala sekolah diminta untuk tetap berada di Teluk Bintuni atau di tempat tugas masing-masing,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Olahraga, dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Bintuni, Daniel Dudung.
Dikatakan Dudung, himbauan ini di sampaikan untuk mengingatkan para guru dan kepala sekolah sesuai dengan hitungan kelender nanti tanggal 11 Januari 2021, Pelaksanaan proses belajar mengajar akan berjalan.
” Jadi yang masih ada di Teluk Bintuni jangan lagi keluar, kita yang di Teluk Bintuni ini ada sehat-sehat jangan lagi keluar, standby saja, karena tanggal 11 Januari prises Belajar Mengajar akan dilaksanakan” pungkasnya
Dudung juga mengingatkan Guru dan Kepala Sekolah yang berada di luar Kabupaten Teluk Bintuni agar segera kembali.
“Setelah kembali tolong periksa kesehatan rapid test dulu, atau isolasi mandiri di rumah jangan dulu langsung ke tempat tugas. Intinya periksa kesehatan lalu isolasi mandiri apabila sudah di pastikan sudah aman, boleh kembali bertugas”. Tegasnya.
Selain itu Dudung juga menyampaikan, sesuai dengan surat edaran yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Pendidikan nomor 02/SE/2021 per tanggal 03 Januari 2021 yang di tandatangani langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Barnabas Dowansiba, M.Pd.
Sehingga dengan mengacu kepada surat edaran tersebut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Olahraga, dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Bintuni, proses kegiatan Belajar Mengajar dengan metode tatap muka masih di tunda.
” Untuk sementara waktu kami akan mengikuti perintah dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat lewat surat edaran yang di terbitkan, jadi peroses belajar tatap muka masih ditunda sambil menunggu petunjuk dari Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni ” tutup Daniel Dudung.|Gunawan