9.6 C
New York
Senin, Mei 13, 2024

Buy now

Preisden Akan Tetapkan Raja Sekar Fakfak Sebagai Pahlawan Nasional, Siapa Machmud Singgirai Rumagesan

Manokwari | Indikatorpapua.com, Presiden Joko Widodo akan menetapkan sejumlah Nama sebagai Pahlawan Nasional, rencana pada Selasa 10 November 2020 mendatang. Terdapat beberapa Nama telah melalui proses Seleksi diantaranya, Sultan Babullah dari Ternate Provinsi Maluku Utara, Raja Sekar Kokas, Machmud Singgirai Rumagesan dari Fakfak, Papua Barat, Jendral Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmojo dari Provinsi DKI Jakarta, Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara, MR.SM Amin Nasution dari Sumatra Utara dan Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi dari Provinsi Jambi.

“Upacara Penganugrahan Gelar Pahlawan akan diadakan di Istana Negara, dengan Inspektur Upacara Presiden Joko Widodo” Kata Menteri Sosial Republik Indonesia, Juliari P. Batubara seperti dilansir Koran Rupublika Edisi Sabtu 7 September 2020.
Kabarnya Pemerintah mengundang dua perwakilan Ahli Waris, keluarga Raja Machmud Singgirai Rumagesen untuk menerima penganugrahan tanda jasa Pahlawan oleh Presiden di Istana Negara.

Machmud Singgarai Rumagesen merupakan tokoh Muslim Papua yang berasal dari Kabupaten Fak-fak Papua Barat, Ia merupakan tokoh Papua yang turut andil dalam perjuangan Pembebasan Irian Barat.

Berdasarkan Riwayat Hidup, Machmud Singgirai Rumagesan lahir di Sekar Kokas salah satu Distrik di Kabupaten Fakfak Papua Barat pada 27 Desember Tahun 1885. Ia menjabat sebagai Raja Sekar Kokas pada periode 1910 hingga 1965. Kemudian pada Tahun 1959 hingga 1965 Ia menjabat Anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia DPA RI.

Pada Tahun 1903 diangkat sebagai Kepala Agama Islam di lingkungan kerajaan Sekar Kokas. Dan pada Tahun 1906 Machmud Singgirai Rumagesan diangkat oleh Ayah Kandungnya, Raja Pipih Syahban Rumagesan sebagai Raja Muda Sekar Kokas kemudian Tahun 1910 Ia dinobatkan sebagai Raja Sekar Kokas menggantikan Raja Pipih Syahban Rumagesan yang mengundurkan diri.

Raja Machmud Singgirai Rumagesan diangkat menjadi ketua Umum Gerakan Cendrawasih Muda Revolusi Irian Barat pada Tahun 1953. Kemudian pada 29 Januari Tahun 1951 menjadi peserta Kongres Nasional untuk Perdamaian mewakili Irian Barat.

Raja Machmud Singgirai Rumagesan kemudian pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Nasional RI penasehat Presiden untuk permasalahan Irian Barat berdasarkan Keputusan Presiden Nomor: 158/1957 dan di Tahun 1959 dengan Keputusan Presiden RI Nomor 158/1959 Ia pun diangkat sebagai Anggota DPA RI hingga Wafat pada Tanggal 05 Juli 1965, 

“Almarhum Raja Machmud Singgirai Rumagesan di makamkan di Taman Makam Pahlawan TMP Trikora Kokas, Kabupaten Fak-fak” kata Pemerhati Sejarah Papua, Moksen Sirfefa Minggu 8 September 2020.

Presiden Ir. Soekarno juga pernah mengangkat Mochmud Singgirai Rumagesan pada Tahun 1959 sebagai Anggota Fron Nasional RI dan Anggota Dewan Musyawarah Pembantu Pimpinan Revolusi, sebuah lembaga ekstra Konstitusi. Raja Sekar Kokas juga di tunjuk sebagai penasehat Konfrensi putra-putri Irian Barat pada Tahun 1960 yang digelar pada Tanggal 13 hingga 14 April di Cobogo Bogor, Jawa Barat.

“Saat itu bersama dengan Tokoh Papua lain diantaranya Sunge dan Silas Papare dalam konfrensi di Cobogo Bogor menetapkan dan memprotes PBB terkait upaya Belanda membentuk Negara Papua Merdeka” ungkapnya.

Sejumlah Piagam penghargaan yang diperoleh, diantaranya Piagam dari Angkatan Darat Teroterium VII Wirabuana, Resimen Infantri 25 selaku Pimpinan Cendrawasih Revolusioner Irian Barat. Kemudian, Piagam Penghargaan dari Kepala Staf Angkatan Darat Republik Indonesia atas jasanya membantu Angkatan Darat Republik Indonesia dalam memperjuangkan Irian Barat kembali ke Pangkuan RI.

Sebagai bentuk penghargaan, namanya di abadikan menjadi nama sebuah Mesjid di Distrik Kokas, serta nama sebuah Jalan di Ibukota Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak Papua Barat.

DPRD Mendorong Pembangunan Museum Sejarah di Papua , Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Papua Barat, Sali Seknun menyampaikan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo terkait rencana pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Raja Sekar Kokas, Machmud Singgirai Rumagesan.

“Beliau memang seorang Tokoh yang namanya selalu di ceritakan, terutama di Kokas,Fakfak sebagai orang yang memiliki kiprah perjuangan dalam Pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda” tutur Sali Seknun saat dihubungi melalui sambungan telpon seluler.
Sali berharap, perjuangan yang ditorehkan dapat menjadi inspirasi bagi Generasi Muda dalam mengisi Pembangunan di Fak-fak Khususnya dan Papua Barat pada umumnya.

Menurutnya, Raja Sekar Kokas, merupakan Tokoh di Papua Barat pertama jika di tetapkan sebagai Pahlawan Nasional, meski demikian masih terdapat sederet nama Tokoh Papua Barat  yang memiliki kiprah dalam setiap perjuangan, bahkan di 13 Kabupaten Kota se Papua Barat tentu memiliki figur atau tokoh yang juga bisa di perjuangkan mendapat gelar Pahlawan Nasional.

“Sebut saja Haji Ibrahim Bauw, beliau juga merupakan salah satu Tokoh yang memiliki peran penting dalam perjuangan mempertahankan Irian Barat dalam NKRI, kemudian Ayahanda atau Bapak dari Gubernur Papua Barat serta sederet nama-nama lain” tuturnya.

Sali Seknun berharap, Pemerintah Papua Barat dapat menangkap peluang ini terutama kedepan membangun Museum Sejarah, agar  para pelaku sejarah dan Nilai-nilai sejarah di Papua Barat ditempatkan pada tempat yang layak dan menjadi pelajaran bagi setiap Generasi.

“Selain tokoh-tokoh pelaku Sejarah, Papua Barat ini memiliki sejarah yang tidak hanya bisa menjadi bahan cerita namun dapat di buat Museum sehingga menjadi pelajaran bagi Generasi yang akan datang” Tuturnya.(IP.02)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share