Bintuni, indikatorpapua.com – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Teluk Bintuni, Husain Al-hamid, mengajak masyarakat untuk tetap menjaga tali kerukunan antar umat beragama menyongsong pesta demokrasi 2024. Menurutnya, perbedaan ide dan gagasan adalah rahmat dari Tuhan yang tidak seharusnya menjadi pemecah belah dalam kerukunan yang telah diwariskan oleh para pendahulu.
Rabu (31/1/2024), di ruang kerjanya Husain Al-hamid menegaskan bahwa keberagaman ide dan pandangan merupakan kekayaan yang harus dijaga. Ia menekankan bahwa keberagaman ini seharusnya memperkuat, bukan melemahkan, hubungan antar umat beragama di Kabupaten Teluk Bintuni.
Husain Al-hamid juga menyampaikan masyarakat untuk menghargai perbedaan sebagai karunia Tuhan. Menurutnya, perbedaan tersebut adalah anugerah yang memperkaya kehidupan bermasyarakat. Ia berharap agar masyarakat tidak membiarkan perbedaan tersebut menjadi alasan untuk merusak kerukunan yang telah dibangun selama ini.
Menilik sejarah, Husain Al-hamid menyebut bahwa tali kerukunan antar umat beragama adalah warisan yang berharga dari para pendahulu. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak melupakan nilai-nilai kerukunan yang telah diwariskan, dan tetap memelihara keharmonisan dalam beragamnya pilihan politik di tengah-tengah mereka.
Husain Al-hamid menekankan pentingnya tidak menjadikan perbedaan pandangan politik sebagai pemecah belah. Ia berpesan agar masyarakat tetap fokus pada kebersamaan dan menjaga persatuan, terlepas dari perbedaan ideologis yang mungkin muncul dalam menghadapi pesta demokrasi.
Menurut Husain Al-hamid, keberagaman adalah modal pembangunan yang harus dimanfaatkan dengan bijak. Ia meyakinkan bahwa melalui kerukunan antar umat beragama, Kabupaten Teluk Bintuni dapat terus berkembang dan menjadi contoh harmoni dalam keberagaman di tingkat nasional.
Akhir narasi ini mencerminkan panggilan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Bintuni, Husain Al-hamid, untuk bersatu dalam keberagaman. Ia berharap agar masyarakat, menjelang pesta demokrasi 2024, dapat memupuk semangat persatuan dan menjaga keharmonisan antar umat beragama sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan yang telah ada.
Pewarta : Wawan.
