“Kalau untuk harga komoditi palawija dan sayur mayur lainnya masih dalam taraf harga normal,”
Indikatorpapua.com | Bintuni – Akibat kerap terjadinya hujan dan cuaca ekstrim pada awal tahun 2023, sejumlah komoditi bahan pokok di Pasar Sentral Teluk Bintuni sedikit mengalami kenaikan harga.
Ini dikarenakan kerap terjadinya cuaca buruk, yang mengakibatkan keterlambatan transportasi dalam memuat sejumlah bahan pokok yang tidak ada di daerah. Hal tersebut seperti disampaikan Sri Wiji, seorang pedagang palawija dan sayur mayur yang sedang menjajakan jualannya di Pasar Sentral Teluk Bintuni, Minggu (8/1/2023).
Sri Wiji memaparkan, komoditi yang mengalami kenaikan harga diantaranya, buah jeruk nipis sebelumnya ia jual dengan harga Rp 20 ribu, kini menjadi 30 ribu/kg, kemudian cabai rawit, harga sebelumnya Rp 60 hingga 70 ribu sekarang menjadi Rp 80-90 ribu/kg.
Selain itu harga cabai keriting, yang awalnya Rp 60 saat ini menjadi Rp 70 ribu/kg, sedangkan harga tomat awalnya Rp 20 kini menjadi Rp 35/kg, kenaikan harga juga disusul terjadi pada tahu sebelumnya 3 potong dengan harga Rp 5 ribu, saat ini 2 potong Rp 5 ribu rupiah.
“Kalau untuk harga komoditi palawija dan sayur mayur lainnya masih dalam taraf harga normal,” tuturnya.
Sri Wiji juga berharap, semoga cuaca ekstrim yang kerap sempat terjadi belakangan pekan terakhir dapat segera normal kembali. Sehingga dapat menekan angka komoditas yang mengalami kenaikan harga.
Sementara itu di lokasi berbeda, Indah salah seorang pedagang bahan campuran pada media ini mengatakan, untuk saat ini harga telur ayam ras, Rp 75 ribu/rak, harga minyak goreng kemasan pabrik Rp 95 ribu/5 liter, gula pasir Rp 17 ribu/kg, tepung terigu Rp 310 ribu/karung.
Indah juga menambahkan, sedangkan untuk harga beras kemasan dari pabrik, kini ia jual dengan harga Rp 85 ribu/5 kg, sebelumnya Rp 80 ribu/5kg.
Pewarta : Wawan.