“Minimnya pendanaan masih menjadi problem utama dalam merealisasikan program”
Indikatorpapua.com | Manokwari – Baitul Wakaf gandeng pemuda Hidayatullah Manokwari menyiapkan sarana air bersih, contohnya disalah satu sumur yang telah dapat dimanfaatkan.
Dengan hadirnya sumur ini dapat memenuhi keseharian terhadap kebutuhan air bersih bagi seluruh santri dan warga pesantren.
Saat musim kemarau, sebelum Baitul Wakaf dan Pemuda Hidayatullah membangun sumur wakaf ini, santri berserta warga pesantren mengalami kesulitan air. Namun setelah kami kenal Baitul Wakaf, air tidak menjadi masalah besar lagi bagi kami terutama pada saat musim kemarau tiba”ungkap Ustad Zainuddin Namudad selaku kepala Kampus Pesantren Hidayatullah Manokwari. Kamis (24/3/2022).
Sambungnya, Ini merupakan program yang tepat sasaran yang memberikan banyak manfaat kepada kami. Dan perlu diketahui selama ini untuk mendapatkan air bersih, pihak pesantren harus merogoh kocek yang cukup besar, maka diharapkan dengan adanya program ini kesulitan tersebut dapat teratasi.
Sementara itu, Fadhlurrahman selaku ketua Pemuda Hidayatullah Papua Barat mengatakan, program penyaluran sumur wakaf produktif ini akan terus dilaksanakan selama masih ada lokasi yang mengalami kekurangan air bersih.
“Pemuda Hidayatullah Papua Barat akan terus mendorong dan melakukan komunikasi intens dengan pihak Baitul Wakaf dan lembaga pendonor lainnya sehingga kondisi kekurangan air yang dialami masyarakat dapat teratasi” tuturnya.
Hal sama seperti di ungkapkan Direktur Program Baitul Wakaf Kang Adom, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada seluruh donatur Baitul Wakaf yang telah membantu santri dan warga Pesantren di Manokwari untuk mendapatkan air bersih.
“Alhamdulillah terima kasih tak terhingga dari teman-teman Baitul Wakaf ini, kepada seluruh donatur dan relasi Baitul Wakaf melalui komunikasi baik, berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan oleh Baitul Wakaf dapat disambut dengan sangat antusias”ucapnya.
Terang Kang Adom Papua Barat saat ini dapat perhatian lebih untuk realisasi program Baitul Wakaf. Bukan sekedar sumur air bersih namun kedepannya akan ada program-program lain yang mudah-mudahan bisa terus berlangsung.
Kang Adom juga mendorong pihak swasta lainnya agar bisa lebih peduli terhadap masyarakat dengan semakin banyak yang mendonasikan dananya di Baitul Wakaf.
Sebab ia menilai masih banyak program kebaikan yang perlu dituntaskan namun minimnya pendanaan menjadi faktor utama terhambatnya realisasi program.
“Minimnya pendanaan masih menjadi problem utama dalam merealisasikan program, untuk itu dibutuhkan peran atau kepedulian lebih dari para dermawan untuk realisasikan program-program kebaikan ini”jelasnya
Kang Adompun berharap agar Pemuda Hidayatullah dapat senantiasa bergandengan tangan sebagai garda terdepan dalam menjalankan program bersama Baitul Wakaf dan semoga program-program kebaikan seperti ini bisa terus berlanjut dan menular ke pihak-pihak dermawan lainnya.
“Semoga kebaikan seperti ini dan penguatan dari Pemuda Hidayatullah Papua Barat untuk mengeksekusi program bisa terus berjalan. Kemudian semakin banyak para dermawan yang memberikan donasinya melalui Baitul Wakaf agar tidak salah bermitra dengan pihak-pihak yang pada akhirnya justru tidak amanah,” pungkasnya.
Pewarta : Wawan