Indikatorpapua.com|MANOKWARI-Hingga saat ini telah terdaftar sebagai calon Peserta Bintara Polri jalur Afirmasi Otonomi Khusus sebanyak kurang lebih 4.414 Orang dari 13 Kabupaten dan Kota di Papua Barat.
Dari total Pendaftar Calon Bintara Noken ini akan diseleksi hingga hanya terdapat 1.500 yang akan diterima.
Hal ini diungkap Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Barat, Inspektur Jendral Polisi, (Irjen Pol) Tornagogo Sihombing kemarin di Markas Polda, dikatakan bahwa saat ini memasuki tahapan seleksi Pemeriksaan Kesehatan.
“Animonya cukup besar, sekitar 4 Ribuan Calon makanya dari Tenaga kesehatan kita juga butuh ekstra” kata Kapolda Irjen Pol. Tornagogo Sihombing.
Dikatakan bahwa, dalam rangka penyeleksian ini, Polda bekerja keras untuk menjaring mana-mana yang bisa dijadikan Anggota Kepolisian.
Kapolda membeberkan bahwa pihaknya selalu membuka pengaduan dari Masyarakat, ini kaitanya dengan hal yang tidak diinginkan, sebelumnya dalam Penandatangan Pakta Integritas Kapolda kemudian memberikan nomor pengaduan.
“Kalau untuk saat ini belum ada pengaduan yang diterima, namaun yang jelas kita akan cek and ricek kalau ada pengaduan jangan sampai Fitnah, sebab kalau ada pelaku penipuan berarti tindak pidana itu, iyakan” katanya.
Terpisah Ketua Majelis Rakyat Papua MRP Papua Barat, Maxi Nelson Ahoren mengatakan telah dibuka pendaftaran rekomendasi dari MRP mulai Hari ini Rabu (22/4-2021).
“Saya mau menyampaikan kepada Polda Papua Barat bahwa setiap tahapan seleksi yang dimulai, harus dimulai dengan Pemberian Rekomendasi dari MRP Papua Barat” kata Maxi Nelson Ahoren.
“Jadi saya sampaikan kepada Tim bahwa jangan melakukan pemeriksaan lain-lain dulu (Tahapan Seleksi red). Saya hawatir jangan sampai para peserta telah mengikuti tahapan seleksi kemudian ada yang tidak mendapatkan rekomendasi MRP karena tidak memenuhi syarat dalam Kategori yang dimaksud” tegasnya lagi.
Alasan Maxi cukup mendasar, sebab dihawatirkan ketika Peserta yang lulus dalam Tahapan seleksi namun tidak mendapat rekomendasi MRP, apalagi peserta yang sudah jauh-jauh dari Daerah ke Ibukota Provinsi Papua Barat lantas siapa yang bertanggung Jawab.
“Jadi sekali lagi saya minta Tahapan lain di hentikan dulu, supaya mulai Besok (Hari ini red) MRP membuka tahapan pemberian rekomendasi” jelasnya.
Dikatakan bahwa jika ada Peserta yang lolos seleksi namun tidak ada rekomendasi maka itu merupakan Peserta Siluman yang di masukan, atau titipan.
“Karna ini menggunakan dana Otsus, dana Rakyat dari 13 Kabupaten dan Kota maka kita perlu memverifikasi dan mengkaji dengan baik adik-adik yang masuk ini” jelas Maxi Ahoren menegaskan.
Dikatakan bahwa, Calon Bintara Noken Polda Papua Barat adalah peserta yang ada di Papua Barat, memiliki KTP, Sekolah dari SD hingga SMA di Wilayah Papua Barat dan lahir besar di Papua Barat.
“Kalau ada orang yang sekolah di luar Papua Barat, namun dia Orang Asli Doberay, Bomberay maka wajib kami masukan. Sebab verifikasi untuk mendapat rekomendasi kami akan lakukan dari Kategori A B dan C” ujarnya.
Kategori Calon peserta seleksi Bintara Polri jalur Afirmasi untuk kategori A yakni Bapak Mama Orang Asli Papua, kemudian Kategori B yakni Bapak atau mama salah satunya Orang Asli Papua serta Kategori C yakni Lahir besar dan Sekolah SD hingga SMA di Papua Barat.
Tahapan penjaringan untuk mendapatkan rekomendasi MRP Papua Barat nanti akan dibagi berdasarkan perwakilan Daerah Adat di MRP.
Sebab menurut Maxi Ahoren yang terjadi saat ini ada Oknum tertentu menggunakan Kartu Tanda Penduduk KTP dan Kartu Keluarga ‘tembak’ yang dititpkan dari Keluarga yang tinggal di Manokwari atau Daerah Papua Barat lainya.
“Jadi kami meminta kepada Polda Papua Barat agar berikan ruang ini kepada Kami MRP untuk melakukan verifikasi” pintanya.|Laporan: Mohamad Raharusun